SkakMat!

“Kalau tidak dibalas ya berarti tidak dibalas. No particular reason behind.”

gitu kata teman pas ditanya soal pesan WA di-read doang tanpa dibales. Katanya, itu jawaban biar lu gak mikir jauh-jauh ampe kemana-mana.

termasuk pas saya nerima WA nya dia soal event di Jogja yang kudunya malam ini tampil. Dia nya gak di Jogja, jauh sono lah.

Dia (D): tuh, dateng sana.

Saya (S): sama siapeeee….

D: tunggal putri lah.

S: Dih, dikata main badminton. Mendingan ganda campuran lah.

D: yaelah.

S: palingan kalo km di Jogja, gak bakalan ngajak-ajak. ya kan?

D: …. *ilang sinyal kayanya*

⊗ Asal kamu tahu, saya belajar gimana caranya tidak berharap pada hal yang tidak pernah bisa saya perkirakan jadinya nanti seperti apa, darimu. Karena kamu menjadikan hal-hal yang biasa itu menjadi begitu luar biasanya sehingga pada akhirnya saya harus mengakui kalau kamu tidak ‘biasa’. Disitulah kesalahan dimulai. Tidak seharusnya kamu menempati posisi semacam ini karena saya pada akhirnya berharap. Itu keliru dan kekeliruan ini lebih keliru karena dijaga sedemikian rupa sampai pada titik dimana saya ini tidak diperdulikan sama sekali.

parahnya lagi, saya butuh waktu lama untuk menyadari itu.

 

Leave a comment